NDA Dalam Software Development

NDA-Non Disclosure Agreement sederhananya adalah dokumen yang mengikat kedua belah pihak agar menjaga rahasia informasi, data, ataupun material yang sifatnya berbagi bersama. 

Dalam pengembangan software biasanya dokumen NDA ini ditanda tangani sebelum developer mengerjakan proyek klien.

Hal ini penting karena developer akan diberi akses ke database maupun server klien.

Jika pekerjaan developer juga berkaitan dengan integrasi, maka klien juga akan memberi akses API sistem yang akan diintegrasikan.

Karena data adalah "the new gold" maka sudah menjadi kewajiban developer untuk tetap menjaga informasi klien tersebut. 

Disitulah peran NDA.

Selain dalam hal kerjasama proyek pengembangan software, NDA juga biasanya diperlukan oleh perusahaan ketika merekrut seorang software developer atau programmer baru.

Semua software yang akan dihasilkan programmer akan menjadi hak kekayaan intelektual perusahaan.

Ini biasanya tidak disukai oleh programmer yang merasa bahwa sebagian atau keseluruhan komponen dalam sistem suatu software adalah ide atau hasil kerja kerasnya [1].

Contoh kasus besar yang dulu pernah terjadi adalah Google Waymo vs Uber dalam development LIDAR [2].

Contoh penggunaan NDA lainnya adalah jika seorang developer atau perusahaan bekerja sama dengan perusahaan besar seperti Amazon atau Facebook untuk mengakses API-nya. 

Data kredensial sensitif seperti data pengguna Facebook adalah yang paling sering disalahgunakan.

Dengan NDA diharapkan menjadi rule dan tanggung jawab masing-masing untuk menjaga, sehingga sama-sama untungnya.


Comments