Cara Mencari Pekerjaan Di LinkedIn



LinkedIn pada awalnya merupakan tempat kita meletakkan CV dan biodata kita. Kemudian dilengkapi fitur sosial media dimana kita bisa "connect" dengan orang yang kita kenal. Bisa satu alumni, maupun satu kantor. Juga teman - teman kantor lama.

Cara daftarnya cukup mudah. Cukup pergi ke halaman pendaftaran, masukkan nama (nama asli) dan password, klik Join, lalu masukkan informasi lainnya yang dibutuhkan. Seperti pernah sekolah dimana dan pernah bekerja dimana sebagai apa dan berapa lama. Juga skill apa yang kita punya, misal marketing, teknisi, programming, dan lainnya.

Setelah mendaftar kita akan diberi daftar teman yang mungkin kita kenal. Juga diberi rekomendasi lowongan pekerjaan berdasarkan minat dan skill kita. Sebaiknya mulai dengan menambah jaringan pertemanan sebelum mulai aktif mencari kerja. Para recruiter juga biasanya akan menilai berapa banyak teman - teman kita yang sama - sama skillful.

Dari daftar teman tersebut, kita juga akan diberi notifikasi untuk memberi endorsement dan recommendation terhadap skill teman kita.Misal, seorang teman jago dalam hal sales mobil, kita bisa memberi rekomendasi terhadap kemampuan mereka tersebut.

Setelah memberi rekomendasi, harapannya kita juga diberi rekomendasi oleh teman - teman kita. Jika tidak kunjung berbalas, maka kita bisa chat teman kita untuk memberi endorsement dan rekomendasinya. Di linkedin juga tersedia fitur chat. Dengan banyaknya rekomendasi dari teman, maka akan meyakinkan recruiter untuk memilih kita.

Lalu bagaimana kita tahu orang lain tertarik dan melihat CV kita?. Ini termasuk fitur premium atau fitur berbayarnya LinkedIn. Jika tidak ikut fitur berbayar, kita hanya akan diberi info berapa orang yang tertarik melihat halaman profil atau CV kita.

Namun tidak perlu khawatir, karena fitur "free"-nya sudah lebih dari cukup untuk menjangkau lebih banyak orang. Bisa dengan fitur direct chat, maupun yang tidak saya duga sebelumnya, yaitu melalui cara posting artikel.

Artikel ini bisa berisi cerita kegalauan baru mulai mencari kerja, baru saja resign dan mulai cari kerja lagi, sampai yang paling advance pamer skill. Bisa pamer dalam bentuk video, foto, maupun link web yang menunjukkan hasil kerja kita.

Dan khusus untuk yang bercerita kegalauan, di akhir artikelmu perlu mencantumkan nama para LinkedIn influencer. Para influencer ini adalah orang - orang baik yang sudah populer di dunia LinkedIn dan mempunyai tremendous reputation, serta followernya banyak.

Dengan mencantumkan nama beberapa orang influencer di artikelmu, maka artikelmu akan dikirim ke feed  follower mereka. Siapa tahu diantara pembaca artikel tersebut adalah pemilik perusahaan, kepala HRD, manager, maupun para direct user.

Contoh influencer yang saya tahu adalah Pak Peter Febian.

Selamat  mencari kerja.

Comments